Kota yang sudah menjadi tempat belajar kita selama ini....
banyak terdapat kawasan wisata budaya di Kota semarang,,,,,
menakjubkan...............
harusnya kalian yang sedang belajar di Semarang juga mengenal budayanya yang menyimpan sejuta sejarah
contohnya kelenteng sampokong yang sekarang berdiri megah di Kota Semarang..............
penasaran dengan kelenteng sam po kong????, silahkan kunjungi :)
KUTIPAN SINGKAT FILM DI SAM PO KONG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik Komunikasi adalah mata kuliah semester dua bagi mahasiswa Teknik Planologi UNDIP. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa mendapat tugas besar secara berkelompok seperti: pembuatan film, poster, website, dan laporan konsep design. Tugas besar ini akan dipresentasikan pada akhir semester sebagai nilai ujian akhir mata kuliah ini.
Tema yang diambil oleh kelompok kami adalah Wisata Budaya Nusantara. Kelompok kami membuat film yang berjudul Legenda Kelenteng Sam Po Kong.
Kelenteng Sam Po Kong adalah salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kelenteng Sam Po Kong terletak di daerah Simpongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Kelenteng Sam Po Kong disebut juga Gedung Batu Sam Po Kong. Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, tetapi ada sebagian orang yang mengatakan bahwa sebenarnya asal kata yang benar adalah Kedong Batu, alias tumpukan batu-batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai.
Komplek Klenteng Sam po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Cheng Ho)
Menurut cerita, Laksamana China bernama Zheng Ho sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah teluk atau semenanjung. Karena ada awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan membuang sauh. Kemudian ia menyusuri sungai yang sampai sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa, Simongan. Setelah sampai di daratan, ia menemukan sebuah gua batu dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Karena ia tertarik dan merasa tenang ditempat itu, ia memutuskan untuk sementara waktu beristirahat dan menetap ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.
Konon, setelah Cheng Ho meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Cheng Ho memberikan pelajaran bercocok-tanam dan dimalam hari mereka berkumpul didalam gua batu dan Cheng Ho memberikan pelajaran serta ajaran-ajaran tata cara pergaulan hidup di dunia. Cara bersyukur kepada Sang Pencipta serta menghormati para leluhur–nenek moyang.
Sehingga setelah Cheng Ho meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan pelayarannya, mereka yang tinggal di Simongan, secara teratur melakukan pemujaan dan penghormatan kepada Cheng Ho guna menghormati jasa-jasanya. Sekarang peringatan atau sembahyang dilakukan pada setiap tanggal satu dan lima belas. Sekarang Kelenteng Sam Po Kong ini digunakan sebagai tempat pemujaan, bersembahyang, dan berziarah.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari pembuatan film ini adalah untuk memperkenalkan salah satu tempat wisata budaya di Semarang yaitu Kelenteng Sam Po Kong. Keindahan Kelenteng Sam Po Kong diperkenalkan kepada masyarakat luas agar wisatawan asing maupun lokal mengetahui bahwa Kelenteng Sam Po Kong merupakan cagar budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya.
Untuk memperoleh tujuan tersebut di atas, sasaran yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mencari dan mengumpulkan informasi mengenai Kota Semarang dari berbagai media.
2. Melakukan survey ke Kelenteng Sam Po Kong.
3. Membuat film dengan setting di Kelenteng Sam Po Kong berdasarkan skenario yang dibuat untuk memperkenalkan Kelenteng Sam Po Kong yang ada di kota Semarang.
4. Membuat poster sebagai identitas film yang dibuat yang berfungsi menggambarkan film dan menarik minat masyarakat ramai untuk melihat film tersebut.
5. Mempublikasikan produk akhir yang berupa film dan poster ke dalam website kelompok.
6. Mempresentasikan produk akhir sebagai media untuk berkomunikasi dan memperkenalkan hasil karya sebagai hasil kreativitas kelompok kami.
0 comments:
Post a Comment